Monday, July 26, 2010

Ceritanya cirebon

Lama tidak jalan2 akhirnya gue meng-iyakan ajakan icha untuk ke cirebon. Tanpa tau di sana musti apa , kemana dan ngapain. Gue adalah orang yg percaya bahwa setiap tempat selalu punya keunikan, dan ciri khasnya tersendiri, yaa walopun gue tau klo cirebon emang bukan main travel desitination, ya..kecuali bagi mereka yang pengen hunting batik, atau berbisnis, atau apalah.

Kereta cirebon express dari Jakarta – cirebon memakan waktu kira2 4 jam-an. Kondisi kereta ga terlalu bagus tapi paling tidak lumayan tepat waktu. Begitu melihat sawah2, gue yakin kalau gue bukan berada di Jakarta…yes!!. Kadang senang rasanya meninggalkan kehidupan yang hingar bingar, hedonis, ke-eksisan anak gaul ibu kota untuk sejenak. Mencoba belajar bersyukur dari kehidupan yang ada di kota kecil…ya misalnya cirebon.

Cirebon, kota yang jawa bukan sunda bukan ini ternyata panasnya minta ampun. Matahari tepat pukul 1 siang berhasil membuat kita semua kepanasan. Tapi ternyata bukan jam 1 denk,..uda jam 3 hahaha, gila kebayangkan panasnya. Kunjungan pertama yaitu keraton. Terserah deh ini mau keraton apa, pokonya keraton aja!!. Maaf, gue lebih tertarik buat foto2 ketimbang dengerin si mas ini ngoceh soal sejarah keraton. lalu, tujuan yang kedua adalah mencari batik, buat oleh2 dan buat gue tentunya.


Gue ga pinter nyari batik. Dan anehnya ukuran batik disana kenapa beda2 sih. Ukuran xl masa lebih kecil dari ukuran l. untuk soal bagusnya, ga tau..menurut gue sih semuanya sama aja. Untuk soal harga, ga murah2 amat. Dari yang 20 rebo, sampe juta2an juga ada, tinggal dipilih mau yang mana.

Kota cirebon ga terlalu terkenal dengan kulinernya, atau mungkin gw yang ga tau kali ya. Menjelang sore abis liat2 batik, kami mencoba masakan yang katanya enak dan khas, empal gentong. Mirip2 soto betawi, yang rasanya klo lagi laper yaa..bisa enak banget. Selain itu ada juga nasi jamblang, yang menurut gue equal to masakan ala warteg, bedanya nasinya di letakin di atas daun. Daun jamblang mungkin. *sotoy*. Tapi yang paling menakjubkan dari makan nasi jamblang adalah harganya yang asli super duper murah meriah gonjreng. Berenam Cuma Rp 36.000. parah gila!! Uda dapet daging2an, nasi pake nambah pula, perkedel jagung, kerupuk udang, ayam kecap, tempe tahu dan minum (kecuali jus).

Sementara untuk oleh-oleh, waktu itu karena menjelang malam banyak toko yang uda tutup. Gue jg ga tau makanan khas apa dari cirebon yang pantes di jadiin oleh2. paling yang kepikiran Cuma tahu genjrot, tapi itu juga tokonya uda tutup. Tapi akhirnya gue berhasil beli tahu di daerah kuningan.model semacem tahu sumedang gitu lah.


Mau melilipir sebentar ke kuningan bole aja kok. Deket, satu jam perjalanan, yang terkesan ko jauh banget dan ga nyampe2. oh ya lupa..kita ini di daerah. Jarak tempuhnya beda. Kalau satu jam pasti jauh banget, lah wong ga macet. Di kuningan banyak pemandian air panas. Yang kolamnya mungkin bekas anak kecil pipis. Ada juga yang bagus, tapi ada harga ada mutu tentunya. Tertarik ???

and not forget to mention….hiburan malam di cirebon yang hampir tidak ada. Mau karaoke, inul, happy puppy, ada sih cuma ngapain…discoteque *najizzz*..dan selebihnya hampir tidak ada yang menarik untuk dinikmati. Semacam outdoor food court ada, tapi dengan iringan *alay* band tentunya.

Ya sudalah ya ..memang begitulah cirebon. Toh gue tetap kembali dengan senyuman
.

Tapi berhenti tersenyum…ketika kembali melihat gedung2 menjulang tinggi, pertanda kembali pada rutinitas dan menikmati hidup

*terserah deh*

No comments: