Wednesday, August 5, 2009

a little story from the island

one thing i like about travelling, is you get to see many different things. from the spectacular view to the living of local people. each place is unique. belakangan ini, perjalanan gue tidak lepas dari mengunjungi pulau atau pantai. jadi bisa di bilang 2009 is full of blue sea. kenapa gue senang mengunjungi tempat2 tersebut, selain dari menikmati indahnya biru laut, gue terkadang suka takjub sendiri melihat orang2 pulau menjalani hidupnya. nothing special or outrages, it just diffrent from my ordinary ajah. mereka tinggal di daerah terpencil yang jauh dari mana2. with some of them have no electricity, no internet apalagi wi-fi, no TV, bisa gw bilang jauh dr peradaban dunia. tapi itu adalah hidup dan dunia mereka. tiap orang memang punya tingkat kebahagian yang berbeda. tapi gue cukup salut, dengan mereka yang bisa survive bertahan hidup dengan kehidupan dan dunia yang amat sangat sederhana. bekerja dari hasil alam, makan seadanya, pake baju ala kadarnya, dan menyenangkan diri dengan cara yang biasa saja. sepertinya mereka begitu mencukupi apa saja dalam hari-harinya. terkadang aku ingin bisa seperti mereka. be happy in almost anything, tanpa harus ada tuntutan harus begini begitu dalam hidup.
kalau gue harus tinggal dan menjalani hidup seperti mereka gw ga yakin gue mampu. makanya kadang gw suka berfikir, ihhh mereka bisa ya. mau hidup susah dan sederhana. beda kaya di kota besar seperti jakarta. bentar2 harus update status di facebook dan twitter, harus update dengan tempat2 hiburan klo engga entar di anggep ga gaul, ga exsist..terus malam minggu ga kemana2 di bilang kesepian, ga punya temen ...terus ribet tiap malam minggu mesti dugem dimana, terus harus punya pacar kalau engga lo di anggep ga laku. apaa iya hidup cuma dinilai dari hal2 yang sifatnya seperti itu. tapi then again...itulah gaya hidup. setiap orang yang tinggal di kota besar pasti berbeda dengan mereka yang tinggal di pulau atau daerah terpencil.

di pulau pertemuan (begitu kata si tukang kapal yang bernama joni) ada seorang bapak, beliau dulunya adalah seorang narapidana, tinggal di pulau tersebut. terlihat di pulau itu ada gubuk seperti rumah dari kayu dan kapal kayu yg terletak di pinggir pantai. tadinya gue pikir rumah itu adalah tempat jualan makanan, ternyata bukan. Bapak ini tinggal seorang diri. tanpa keluarga atau seorang istri dan anak. sendiri.!! tidak ada penghuni lain di situ selain sang bapak, yang harus menjalani hidup tanpa sanak saudara, tanpa hiburan dan aktivitas seadanya. untung nya setiap malam, suka banyak nelayan yang mampir untuk singgah di pulau ini. jadi temanya hanya para nelayan itu saja. pas kita mampir ke pulau ini, di sore hari, si bapak lagi membuat perahu kayu. sayangnya gue ga sempet ngelihat si bapak ini karena terlalu sibuk main air dan foto2..hehe.

you see, ada sebagian orang di beberapa belahan bumi yang hidupnya memang benar2 sendiri, sementara di tempat lain ada orang yang pengen untuk sendiri. bapak itu aja survive, kenapa kita ga bisa ya. kenapa kita harus pusink kalau ada kalanya kita sendiri. kenapa orang harus menertawakan kesendirian orang lain sih.???

well..at least, paling tidak aku telah membuka mata ku, untuk yang satu ini !!

2 comments:

Enno said...

setiap aku liputan ke daerah2, aku juga banyak belajar dari komunitas yg aku temui...

kdg2 aku mikir, enakan jd org kampung yg sederhana. hidup secukupnya, gak kepingin ini-itu, gak butuh ini-itu...

damai banget...

ah, lagi2 postingan kamu 'gue banget' chied!

:)

Astrid Achied said...

iya enno..gw suka amaze aja, mereka bisa hidup seadanya, yaa mungkin emang uda dr sananya, we all brought up by different way of living right.
orang2 seperti mereka yg justru membuat kita jadi org yg lbh baik..krn dengan liat mreka kita jadi lebih bersyukur, dan menghargai hidup..hihihi