Pulau Pari

bersepeda di pagi hari, keliling pulau

underwater scneneary

another blue

Pantai Perawan, yang tidak perawan *me think*

yang belum mandi di ceburin...hehehehhe

bersepeda di tengah sawah

Full team :)

when the sun is rising

Tujuan ke Pulau Pari ini awalnya bermula dari kedatangan temen onlinenya si Metta, si bule dari Perancis, yang sampe sekarang I cannot remember his name. Romuel…romi…I don’t know. Dia itu lagi keliling asia, dari Malaysia, Singapore, dan tibalah di Jakarta, dan di lanjutkan ke Bali. Dia sendiri sebagai orang Perancis belum pernah jalan-jalan di negara Eropa. Karena menurut dia, negara2 di eropa itu typical, ya gitu-gitu aja. Dia mau ke tempat yang somewhere far. OH WELL!!

Tiba di Muara Angke seperti biasa, naik ojek kapal, yaa what do you expect. Tapi untungnya kapal ke pulau pari ini ga serame ke Pramuka dan Tidung. Eh iya…itu tuh uda kaya cendol ya, semua orang ke sana. At least…dengan bantuan antimo gw bisa tidur selama perjalanan dan tiba-tiba sudah sampai. Asli ya..knp tiap minum antimo gw bawaanya jadi kya orang teller sik..ngantukan muluk.

Pulaunya sendiri ya so so lah ga jauh beda dengan pulau-pulau seribu yang lain. Spot snorkelingnya juga lumayan so so hahahha. But Then again buat gw ga ada tempat yang jelek. Semuanya tergantung gimana lo ngeliat dan mau menerima keadaan yang berbeda dari your comfort zone. Seneng aja rasanya bisa sepedaan pagi-pagi, di pinggir pantai pulak, sambil nelusurin rumah penduduk. Sesekali minta foto sama amang2nya. Everything seems so easy.

Lalu..nginep di satu rumah home stay, untungnya penginapannya deket, persis di depan dermaga.Dapet makan dan barbeque yang menunya kalau ga ikan ya cumi. Ya abis apa lagi...wagyu?? ga mungkin kan. Makanya dari situ ga heran, kalau kepengen banget makan Hanamasa. hahahah! Oh ya satu lagi, pulang dari muara angke kita naik angkot sodara-sodara. Di charter sampe Pulomas dan tertawa bahagia :))