Monday, March 26, 2012

uniquely singapore


Ada yang bilang: 
Singapore is rubbish for travelers. It’s developed. Expensive. The system of things is quite similar to the West. Therefore, there is less scope for ‘travel’ – exploration – in the conventional, backpacker sense.
Coba yuk kita lihat sebentar

Tahun 1997 gue sempet ke sini. Tepatnya cuma transit selama 6 jam. Begitu menginjakkan kaki di tempat ini dari London, gw ngerasa gue sudah dekat dengan tanah air. Ga banyak yang gue lihat waktu itu, secara hanya naik tour bus yang di provide sama Singapore airlines. Makanya gue memutuskan untuk pergi ke sana sekali lagi supaya bisa lihat banyak perubahan, explore what the city is like dan ke tempat2 baru yang belum pernah gue kunjungin.




Negara ini emang deket banget dari Indonesia. Jadi bener kata trinity, kebanyakan orang2 indonesia pertama kali ke luar negri yaitu ke Singapore. Bagi sebagian orang indonesia, ke Singapore udah kaya ke luar negeri banget, keren banget, sesuatu banget lah pokonya, dan memang terbukti, banyak banget turis orang Indonesia di mana-mana (termasuk gue hehehe) kecuali di National Museum. Orang2 indonesia lebih tertarik untuk menghambur2kan uang di tempat perbelanjaan seperti orchard dan Mustafa mungkin.


Tentang Singapore itu sendiri menurut gue hanya sebatas negara yang sudah sangat maju. Dengan public transportasinya amat sangat convenient, trs uda gitu bayarnya tinggal pake satu katru ezlink bisa buat mrt, bus, dan belanja di 711, jalanan yang teratur even klo lagi macet sekalipun, dan bersih karena orang2nya sadar untuk ga nyampah sembarangan. My favorite thing while in Singapore has to be MRT yang jelas dan mudah.
Singapore offers a very modern living. Gedung2 bertingkat, design yang futuristic, dan hal2 yang menurut gue canggih. Orang2 ga pernah terlihat megang BB, tapi semuanya pake i-phone termasuk supir taxi. Dan walaupun gue nginep di daerah little india yang banyak orang yg bilang engga banget, ga ada tuh orang yang iseng. Semuanya cuek aja. Kadang gue rindu dgn sikap ke-individualis-an, yang ga gue temuin di negara gw yg hampir setiap orang kerjanya mau tau.

Tapi ternyata, apa yang gue lihat di negara tetangga itu biasa aja. Selain keteraturan dan kebersihan kota mereka, dan mereka bisa banget mengelola tempat2 wisata misalnya museum, dam hal itu semua ngejual  pariwisata mereka. Gue ga merasa menemukan hal yang stunning selama disana, selain dari belanja. Semuanya emang serba mahal kalau di kurs-in, tapi buktinya gw pun jg tetep belanja  dan yang ngebuat gue paling seneng, adalah menemukan sesuatu yang ga ada di Jakarta. Misalnya H&M, ikea, rubi shoes, hersey store, cotton on, dan nyobain makanan2 nya.meskinpun yang gue coba juga subway, old chungky, ya elah itu lagi hahahahaha.





Satu hal kenapa gue pengen ke Singapore adalah mengunjungi universal studio,  karena gue emang belum pernah kesini. Dan begitu sampai ke sana sodara-sodara…jeng jeng jeng, betapa shocknya gue pas gw lihat begitu banyak kerumunan orang Indonesia. Excitement gue langsung drop, begitu sadar kalau tempat ini jadi seperti Dufan, ketimbang universal studio. Senengnya di sini kita bisa foto2 sama cartoon character kaya kungfu panda, shrek, transformer, dan mereka bisa aja ya bikin wahana yang keren banget kaya transformer 4D, duh itu beneran gue pengen nyobain lagi.





Sayangnya karena terlalu lelah akibat jalan kaki yang terlalu jauh, akhirnya kita ga sempet mengunjungi tempat-tempat yang ga touristy. Kudeta pun jadi gagal total, begitu sang pelayan yang agak sombong itu mengharuskan kita ber-dress code untuk memasuki club lounge. Kalau mau ya minum2 di bar aja. Dan itu pun harus berdiri, karena table and seat hanya khusus yang dinner, not for drink or light snack. Crap!.


jadi final conclusion, ga ada tempat yang tidak menarik. Tiap tempat punya keunikan sendiri. Gue seneng bisa berkunjung ke Singapore dan belanja sepuasnya.gue menikmati setiap perjalanan gue di singapore. Tapi gue tetep bertanya-tanya kenapa banyak orang Indonesia khususnya yang suka dan bangga banget ke Singapore. Padahal untuk liburan, negara kita punya banyak tempat untuk di nikmati keindahannya. Mungkin orang Indonesia itu sama halnya seperti saya yang rindu akan kenikmatan berkendara dengan teratur, public transport yang memadai dan ibukota yang bersih.

sekian.

No comments: